Ilustrasi anggota TNI jaga demo penolakan kenaikan BBM (Foto: Heru H/okezone)
SURABAYA- Kodam V/Brawijaya mengerahkan seluruh
satuan untuk memback-up Kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa
penolakkan kenaikan harga BBM. Satuan tersebut terdiri dari
batalion-batalion, Korem, dan Kodim di seluruh Jawa Timur.
"Seluruh satuan yang ada di jajaran ini kita siapkan untuk membantu polisi dalam mengamankan jalannya demo. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya ekskalasi massa yang lebih besar," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Kolonel TNI Ahmad Mulyono, Selasa (27/4/2012).
Personel seluruh satuan itu, katanya, siap bergerak cepat ke sejumlah lokasi yang dirasa penting. Dalam pengamanan ini, lanjut Mulyono, TNI hanya bersifat membantu Kepolisian saja.
Sedang TNI bisa turun jika pengamanan Polisi jebol. Sementara langkah yang diambil hanya bersifat pencegahan agar tidak terjadi kericuhan.
"Kita mengedepankan tindakkan polisi. Kita yang berada paling belakang. Jika pengamanan polisi jebol kita langsung turun. Itupun bersifat menghalau dan mengutamakan pencegahan," terangnya seraya menyebut untuk satuan tempur disiagakan di Mako TNI.
Selain memback-up jalannya demo, personel TNI juga disiagakan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pengamanan di lokasi tersebut sudah ada petunjuk dan TNI berada di sekitar lokasi.
Dia berharap jalannya aksi tersebut berlangsung damai dan tidak anarkistis. Hal itu tentunya untuk menjaga kondusivitas provinsi Jawa Timur.
“Silakan kawan-kawan itu menyalurkan aspirasinya. Tapi kami minta untuk tidak anarkis. Sehingga tetap mempertahankan Jawa Timur tetap kondusif," tukasanya.
(kem)
"Seluruh satuan yang ada di jajaran ini kita siapkan untuk membantu polisi dalam mengamankan jalannya demo. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya ekskalasi massa yang lebih besar," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Kolonel TNI Ahmad Mulyono, Selasa (27/4/2012).
Personel seluruh satuan itu, katanya, siap bergerak cepat ke sejumlah lokasi yang dirasa penting. Dalam pengamanan ini, lanjut Mulyono, TNI hanya bersifat membantu Kepolisian saja.
Sedang TNI bisa turun jika pengamanan Polisi jebol. Sementara langkah yang diambil hanya bersifat pencegahan agar tidak terjadi kericuhan.
"Kita mengedepankan tindakkan polisi. Kita yang berada paling belakang. Jika pengamanan polisi jebol kita langsung turun. Itupun bersifat menghalau dan mengutamakan pencegahan," terangnya seraya menyebut untuk satuan tempur disiagakan di Mako TNI.
Selain memback-up jalannya demo, personel TNI juga disiagakan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pengamanan di lokasi tersebut sudah ada petunjuk dan TNI berada di sekitar lokasi.
Dia berharap jalannya aksi tersebut berlangsung damai dan tidak anarkistis. Hal itu tentunya untuk menjaga kondusivitas provinsi Jawa Timur.
“Silakan kawan-kawan itu menyalurkan aspirasinya. Tapi kami minta untuk tidak anarkis. Sehingga tetap mempertahankan Jawa Timur tetap kondusif," tukasanya.
(kem)
Sumber : surabaya.okezone.com