Surabaya: Sedikitnya 5.450 personel
TNI-Polri mengikuti apel di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa
Timur, Selasa (27/3) pagi. Apel dimaksudkan untuk pengarahan pengamanan
dalam rangka antisipasi aksi besar-besaran menolak rencana pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak.
Dalam pengamanan unjuk rasa, aparat keamanan diminta mengedepankan humanis bukan represif. Sebab aksi adalah bentuk aspirasi murni dari masyarakat tentang efek ekonomi imbas dari kenaikkan BBM. Aparat menyiagakan sejumlah kendaraan taktis seperti water cannon di sejumlah titik yang dijadikan lokasi aksi.
Aksi yang rencana digelar siang ini diperkirakan diikuti 15 ribu orang dari berbagai elemen mahasiswa maupun masyarakat. Agar pengamanan aksi tidak sampai terjadi insiden berdarah, aparat TNI-Polri tidak menggunakan senjata api. Aparat hanya akan menggunakan gas air mata dan kendaraan water canon.(JUM)
Dalam pengamanan unjuk rasa, aparat keamanan diminta mengedepankan humanis bukan represif. Sebab aksi adalah bentuk aspirasi murni dari masyarakat tentang efek ekonomi imbas dari kenaikkan BBM. Aparat menyiagakan sejumlah kendaraan taktis seperti water cannon di sejumlah titik yang dijadikan lokasi aksi.
Aksi yang rencana digelar siang ini diperkirakan diikuti 15 ribu orang dari berbagai elemen mahasiswa maupun masyarakat. Agar pengamanan aksi tidak sampai terjadi insiden berdarah, aparat TNI-Polri tidak menggunakan senjata api. Aparat hanya akan menggunakan gas air mata dan kendaraan water canon.(JUM)